Saturday, May 28, 2016

Karya Tulis Ilmiah Berjudul "Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah"

Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah


Karya Tulis Ilmiah

Oleh
Ryan Kurnia Romadhon
XI IPA 4/ 24






SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN
2016


PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah” ini disetujui dan disahkan pada 31 Maret 2016





Pembimbing


ttd
Murtiyanti, S.Pd
NIP. 19710107201462001



Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Banguntapan


ttd
Ngadiya, S.Pd
NIP. 196804271989021003





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga karya tulis ilmiah  ini dapat diselesaikan dengan baik.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas kelas XI semester 2 SMA Negeri 2 Banguntapan. Karya tulis ilmiah yang judul “Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah”  berisi tentang uraian mengenai cara memanfaatkan lahan sempit, dan mengetahui keuntungan dari pemanfaatan pekarangan di lahan yang sempit.
            Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Ibu Murtiyanti, yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada kami dari awal hingga akhir
2.      Ibu Dyah Lina Infrawati, yang telah memberi do’a dan motivasi dalam menyusun makalah ini
3.      Teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu secara moral dan material
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan karya penulis selanjutnya.




Penulis




ABSTRAK

Ryan.               2016,   Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah
                                    Karya Tulis Ilmiah, SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul.
                                    Pembimbing :  Murtiyanti, S. Pd
Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian semakin tahun semakin pesat, sehingga masyarakat khususnya petani tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu teknologi yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik, hal ini dikarenakan semakin langkanya lahan pertanian akibat dari banyaknya sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensial semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.
Dengan mengetahui cara memanfaatkan lahan yang sempit di pekarangan rumah dapat meningkatkan pendapatan rumah, dan meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan sehari- hari .









Daftar Isi

Halaman Judul ........................................................................................................ ii
Lembar Pengesahan................................................................................................ iii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iv
Abstrak .................................................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................................ vi
Daftar Gambar....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULAN......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.     Tujuan.......................................................................................................... 1
D.    Manfaat Penelitian....................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................. 3
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................... 5
A.    Cara Memanfaatkan Lahan Sempit di Sekitar Rumah................................. 5
B.     Keuntungan Dari Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah........ 9
BAB V PENUTUP................................................................................................ 13
Daftar Pustaka....................................................................................................... 14
Glosarium............................................................................................................... 15
Lampiran................................................................................................................ 16



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk menuntut penyediaan bahan pangan yang cukup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan mulai dari rumah tangga. Salah satu upaya memenuhi kebutuhan pangan di rumah tangga dapat memanfaatkan pekarangan.
Pekarangan adalah taman rumah tradisional yang bersifat pribadi, yang merupakan sistem yang terintegrasi dengan hubungan yang erat antara manusia, tanaman, dan hewan. Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari lahan yang relatif sempit ini, bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian, sayuran, buah-buahan; bahan tanaman rempah dan obat, bahan kerajinan tangan; serta bahan pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan. Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara lain dapat: memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Pemanfaatan pekarangan dapat memiliki manfaat : (1) Kemandirian pangan rumah tangga pada suatu kawasan, (2) Diversifikasi pangan yang berbasis sumber daya lokal, (3) Konservasi tanaman-tanaman pangan maupun pakan termasuk perkebunan, hortikultura untuk masa yang akan datang, (4) Kesejahteraan petani dan masyarakat yang memanfaatkan Kawasan Rumah Pangan Lestari, (5) Pemanfaatan kebun bibit desa agar menjamin kebutuhan masyarakat akan bibit terpenuhi, baik bibit tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, termasuk ternak, unggas, ikan dan lainnya, (6) Antisipasi dampak perubahan iklim.
Dalam masyarakat perdesaan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan keluarga sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan masih berkembang hingga sekarang meski dijumpai berbagai pergeseran.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas beberapa masalah dapat di rumuskan sebagai berikut :
·         Bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah?
·         Bagaimana keuntungan dari pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah?

C.     Tujuan
·         Mengetahui cara memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah
·         Mengetahui keuntungan dari pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah
D.    Manfaat Penelitian
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, penulis dan masyarakat dan masyarakat umum. Bagi pemerintah, tulisan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pengembangan pertanian urban (pertanian perkotaan). Bagi penulis, manfaat dari tulisan ini adalah sebagai media untuk meningkatkan mutu ilmu pengetahuan yang dimiliki terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pertanian. Manfaat karya tulis ini bagi masyarakat luas adalah sebagai sumbangan ide/gagasan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan sehari- hari .



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Pemanfaatan
Pemanfaatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  ialah 1) Upaya mempertahankan sifat bermanfaat yang berkesinambungan; 2) Upaya mempertahankan keberadaan suatu spesies tumbuhan atau satwa dengan menyerahkan perkembangannya pada alam
B.     Pengertian Lahan
Lahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  ialah 1) Tanah terbuka; 2) Tanah garapan. Lahan menurut FPIPS/ Jur. Pend. Geografi ialah suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim, relief tanah, hidrologi, dan tumbuhan yang sampai pada batas tertentu akan mempengaruhi kemampuan penggunaan lahan
C.     Pengertian Sempit
Sempit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  ialah kurang dari ukuran luas (besar) yang diperlukan; 2) ki picik (tt buah pikiran, p ngan, pengetahuan, dsb): karena kurang bergaul, ia mempunyai p ngan yang sempit sekali; 3) penuh sesak (tt kampung): Jakarta dirasakan semakin sempit karena penduduknya semakin bertambah
D.    Pengertian Pekarangan
Pekarangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1) tanah sekitar rumah; 2) halaman rumah; 3) tanah yang disiapkan untuk tempat tinggal
E.     Pengertian Rumah
Rumah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1) bangunan untuk tempat tinggal; 2) bangunan pada umumnya (seperti gedung)






BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian.
B.     Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh gambar atau foto melalui pemotretan (pengambilan gambar) yang bertujuan untuk melengkapi data
C.     Metode Kunjungan ke Perpustakaan
Dalam hal ini penulis melakukan kunjungan ke perpustakaan SMA Negeri 2 Banguntapan untuk menambahkan data penelitian dan dari kunjungan ke perpustakaan inilah penulis mendapatkan beberapa sumber buku yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan sempit di sekitar rumah














BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Cara Memanfaatkan Lahan Sempit di Sekitar Rumah
Banyak orang yang gemar menanam sayuran, karena hasilnya pun segar dan berkualitas sekaligus baik untuk kesehatan. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu di udara segar dan sinar matahari. Jika   hanya memiliki lahan yang dapat ditanami, masih ada strategi yang dapat digunakan untuk menanam beberapa tanaman sayuran. Menanam sayuran di lahan sempit dengan merencanakan lokasi  , menggunakan teknik yang menghemat ruang dan memanfaatkan pot, wadah dan sumber daya lain yang akan meningkatkan hasil panen  .
Langkah Pertama : Perkirakan Luas Lokasi Taman   
1.      Pastikan lokasi yang dipilih mendapat sinar matahari setidaknya 6 jam
2.      Persiapkan Tanah
Menanam sayuran di taman yang memiliki kedalaman tanah minimal 6 sampai 8 inci (15 sampai 20 cm).
3.      Tentukan Jenis Sayuran yang akan Ditanam
Jenis sayuran terbaik untuk ruang kecil diantaranya mentimun, selada, terung, wortel, paprika, tomat, kacang-kacangan, bayam, labu dan rempah-rempah.

4.      Buat Catatan Rencana untuk Kebun
Sebuah diagram sederhana dengan daerah berlabel untuk setiap tanaman akan membantu   menentukan berapa banyak tanaman atau paket benih yang akan dibeli.
Langkah Kedua : Teknik Unruk Menghemat Ruangan
1.      Gunakan Ruang Vertikal
Sertakan teralis atau pagar di halaman   sehingga tanaman dapat tumbuh. Kacang, mentimun, tomat dan labu tumbuh dengan baik dengan cara ini.
2.      Carilah Jenis yang Hemat Ruang
Ini bisa memberikan ruang yang lebih sedikit daripada jenis sayuran lainnya, sehingga bisa menghemat ruang yang ada seperti: mentimun acar dan mentimun salad
3.      Tanam Secara Melebar untuk Sayuran yang Berdaun Lebar
Sayuran seperti bayam dan selada cocok untuk diterapkan formasi melebar. Tebarkan benih sepanjang 20-30cm. Hal ini akan mendorong sayuran untuk tumbuh di mana pun mereka ditanam dan daun-daunnya akan mencegah pertumbuhan gulma di kebun  .
4.      Coba secara Bergiliran 2 atau lebih Jenis Sayuran pada Satu Daerah
Misalnya, lobak dan wortel dapat ditanam bersama-sama di tempat yang sama karena lobak akan siap panen lebih cepat dari wortel.
5.      Tanam Secara Kontinyu adalah metode yang mengharuskan   untuk menanam tanaman baru segera setelah satu tanaman dipanen. Sebagai contoh, ketika   panen tanaman awal bayam atau selada, segera menanam kacang-kacangan atau lobak.
6.      Gunakan Metode Kaki Persegi
Alih-alih   menanam       baris, menandai kotak ruang di lahan yang sempit tumbuh satu sayuran tertentu. Ini akan memberi   satu bagian untuk tomat, persegi untuk mentimun, dll
7.      Gunakan Pot untuk Menanam Sayuran
Jika   kehabisan ruang di kebun  , gunakan wadah yang bervariasi dan kokoh untuk menanam benih dan tanaman.   bahkan dapat menggabungkan beberapa tanaman dalam satu pot jika memiliki wadah yang cukup besar.
LANGKAH KETIGA: TEKNIK MENANAM HIDROPONIK
Cara menanam hidroponik menjadi solusi cerdas. Ketika ketersediaan lahan pertanian kini banyak diganti menjadi pabrik maupun perumahan, membuat petani harus jeli memanfaatkan media yang ada agar tetap dapat bercocok tanam. Salah satu cara yang kini sedang populer, terutama di Negara – Negara maju adalah cara menanam hidroponik.
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Hydro yang bermakna air, dan Ponics  yang bermakna daya atau tenaga. Jadi cara menanam hidroponik adalah cara bercocok tanam dengan menggunakan media air sebagai pengganti tanah yang belakangan semakin sempit saja.
Ø  Cara Menanam Hidroponik memiliki beberapa kelebihan diantaranya 
·         Pertumbuhan dari cara menanam hidroponik lebih cepat 50% dibandingkan dengan cara konvensional menggunakan tanah. Hal ini disebabkan Tanaman Hidroponik mendapatkan nutrisi langsung dari larutan khusus tanpa harus sibuk mencari sendiri di dalam tanah seperti tanaman konvensional biasa.
·         Selain itu cara menanam hiroponik tidak membutuhkan media tanam yang luas. Tentu hal ini sangat menguntungkan   yang tinggal di daerah perumahan atau perkotaan yang miskin lahan.
·         Lebih aman terhadap berbagai penyakit, jamur, dan hama tanaman
·         Keuntungan lainya cara menanam hidroponik terhitung lebih rendah dalam pemakaian pestisida jauh lebih sedikit dibandingkan cara konvensional
Dengan banyaknya kelebihan cara menanam hidroponik dibandingkan dengan cara konvensional yang menggunakan media tanam tanah membuat   tertarik untuk mencobanya bukan.
Tahapan yang dilakukan untuk menanam Hidroponik
1.      Tahap Persiapan Alat dan Bahan Cara Menanam Hidroponik
Untuk   yang benar – benar ingin mencobanya, persiapkan terlebih dahulu alat – alat sebagai berikut :Botol plastik bekas air mineral
·         Gelas plastik bekas air mineral
·         Jerigen plastik,   bisa memanfaatkan jerigen bekas minyak goreng.
·         Kain secukupnya untuk sumbu
·         Pecahan bata merah sebagai media tanam, atau bisa juga menggunakan arang sekam.
2.      Tahap Proses Pengolahan Bahan
Setelah semua bahan tersebut terkumpul, langkah berikutnya dalam cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut :
·         Potonglah botol bekas air mineral menjadi 2 bagian, potong tepat ditengah – tengah botol untuk mendapatkan bagian atas dan bagian bawah botol.
·         Lubangi bagian atas botol umtuk pemasangan sumbu dan agar berfungsi sebagai sirkulasi udara.
·         Pasanglah sumbu pada bagian bawah botol
·         Kemudian masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik ( posisi leher botol berasa di bagian bawah botol )
·         Lalu isilah bagian atas botol dengan media tanam yaitu pecahan bata merah maupun arang sekam ( fungsi media tanam tersebut adalah sebagai penopang akar agar tidak rebah )
·         Berikutnya tanamlah bibit atau biji ( tergantung tanaman apa yang akan   tanam ) tanaman kedalam media tanam yang sudah dipersiapkan tadi.
·         Simpanlah ditempat yang tidak terkena air hujan akan tetapi masih mendapat suplay sinar matahari pagi.
·         Berikutnya   tinggal rutin menyiraminya dengan larutan nutrisi untuk tanaman Hidroponik.

3.      Tahap Persiapan Nutrisi Tanaman
Untuk membuat larutan nutrisi tanaman hidroponik yang akan   gunakan untuk menyirami tanaman adalah sebagai berikut :
Bahan – bahan :
·         Pupuk Urea 1 kg
·         KCL 1 kg
·         NPK 1 kg
·         Pupuk daun g sil 50 gr.
·         Ember dengan kapasitas 20 liter
·         Drum plastic dengan kapasitas 100 liter
·         Air sumur atau air sungai sebagai media dalam cara menanam hidroponik. ( tidak direkomendasikan menggunakan air PAM karena kandungan kaporit yang tinggi dapat merusak tanaman, jika memang sekitar   hanya ada air PAM, endapkan dulu selama 1 minggu agar kaporit yang ada di dalam Air tersebut hilang )
4.      Tahap Proses Cara Menanam Hidroponik
·         Masukkan semua pupuk kedalam ember kemudian tuangkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk agar semua pupuk larut sempurna didalam air.
·         Pindahkan larutan di dalam ember tersebut kedalam drum plastic yang sudah dipersiapkan.
·         Tambahkan air sedikit – demi sedikit sembari kembali diaduk hingga mencapai 100 liter dan tidak ada pupuk yang masih menggumpal sehingga larut sempurna ke dalam air.
·         Larutan siap digunakan untuk penyiraman pagi dan sore hari.

 









B.     Keuntungan Dari Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah

1.      Sebagai Warung Hidup
Pekarangan yang berfungsi sebagai warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit, serei dll, ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun ikan seperti lele, nila dsb.
2.      Sebagai Apotek Hidup
Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran, dll.
3.      Sebagai Lumbung Hidup
Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung, talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali, sebagai pengganti padi/ beras pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan makanan pokok.



















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pemanfaatan pekarangan rumah sangat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
2.      Lahan sempit yang berada di pekarangan rumah akan lebih bermanfaat.
3.      Selain digunakan untuk menanam sayuran juga dapat digunakan sebagai tempat berternak ayam, kambing, bebek, angsa.
B.     Saran
1.      Kita harus membudayakan pemanfaatan pekarangan rumah.
2.      Masyarakat harus terus mempertahankan kegiatan bertanam di pekarangan sebagai salah satu upaya cinta terhadap lingkungan dan pencemaran udara.
3.      Pemerintah harus mendukung upaya masyarakat dari berbagai segi kehidupan terutama dalam hal intensifikasi pekarangan. 














DAFTAR PUSTAKA



Herwibowo, Kunto. 2014. Hidroponik Sayuran. Jakarta Timur: Penebar Swadaya
Istiqomah, Siti. 2005. Menanam Hidroponik. Jakarta: Azka press
Permadi, Aditya. 2014. Cara Menanam Hidroponik, Solusi Cerdas di Lahan Sempit. http://www.infoagribisnis.com/2014/12/cara-menanam-hidroponik/ (27 Februari 2016)
Poerwadarminta, W. J. S. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Ridho, Eko. 2014. Tips Berkebun Sayuran di Lahan Sempit. http://www.taniorganik.com/tips-berkebun-sayuran-di-lahan-sempit/comment-page-1/ (1 Maret 2016)











Glosarium

Hidroponik                  : Budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Kontinyu                     : Berkesinambungan; berkelanjutan; terus-menerus
Konvensional              : Kenyatakan atau mengkomunikasikan segala sesuatu yang didasarkan kepada kesepakatan. Kesepakatan itu dilakukan oleh sejumlah atau banyak orang, Jumlahnya yang meliputi sebuah lembaga, daerah tertentu atau yang berskala internasional.
Nutrisi                         : Substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Paceklik                       : Musim kekurangan bahan makanan; 2 masa sepi (tentang perdagangan, kegiatan, dan sebagainya); 3 masa sulit
PAM                           : Perusahaan Air Minum
Persegi                         : Bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Bangun ini dahulu disebut sebagai bujur sangkar.
Sirkulasi                      : Bentuk perpindahan penduduk tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan.
Vertikal                       : Tegak lurus dari bawah ke atas atau kebalikannya, membentuk garis tegak lurus (bersudut 90o) dengan permukaan bumi, garis horizontal, atau bidang datar:



LAMPIRAN
BIODATA

Nama                           : Ryan Kurnia Romadhon      
Kelas                           : XI IPA 4      
Absen                          : 24     
Tempat Lahir               : Bantul          
Tanggal Lahir             : 10 Januari 1999
Jenis Kelamin             : Laki-laki       
Gol. Darah                  : O
Alamat Rumah            : Mintoragan RT 04, Wirokerten, Banguntapan, Bantul
NIS                             : 3911
Sekolah                       : SMA Negeri 2 Banguntapan
Alamat Sekolah          : Glondong, Wirokerten, Bangunttapan, Bantul
           



No comments:

Post a Comment