Pemanfaatan
Lahan Sempit di Pekarangan Rumah
Karya
Tulis Ilmiah
Oleh
Ryan
Kurnia Romadhon
XI
IPA 4/ 24
SMA
NEGERI 2 BANGUNTAPAN
2016
PENGESAHAN
Karya tulis yang
berjudul “Pemanfaatan Lahan Sempit di
Pekarangan Rumah” ini disetujui dan disahkan pada 31 Maret 2016
Pembimbing
ttd
Murtiyanti,
S.Pd
NIP.
19710107201462001
Mengetahui,
Kepala
SMA Negeri 2 Banguntapan
ttd
Ngadiya,
S.Pd
NIP.
196804271989021003
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Karya
tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas kelas XI semester 2 SMA Negeri 2
Banguntapan. Karya tulis ilmiah yang judul “Pemanfaatan Lahan Sempit di
Pekarangan Rumah” berisi tentang uraian mengenai cara
memanfaatkan lahan sempit, dan mengetahui keuntungan dari
pemanfaatan pekarangan di lahan yang sempit.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah
ini penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena
itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu
Murtiyanti, yang telah
membimbing dan memberi pengarahan kepada kami dari awal hingga akhir
2. Ibu
Dyah Lina Infrawati, yang
telah memberi do’a dan motivasi dalam menyusun makalah ini
3. Teman-teman
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu secara moral
dan material
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan karya penulis selanjutnya.
Penulis
ABSTRAK
Ryan. 2016, Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah
Karya Tulis
Ilmiah, SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul.
Pembimbing
: Murtiyanti, S. Pd
Perkembangan
teknologi dalam bidang pertanian semakin tahun semakin pesat, sehingga masyarakat
khususnya petani tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh
keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu teknologi
yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik, hal ini dikarenakan semakin
langkanya lahan pertanian akibat dari banyaknya sektor industri dan jasa,
sehingga kegiatan usaha pertanian konvensial semakin tidak kompetitif karena
tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik
diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan
terbatas atau pekarangan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan
yang memadai.
Dengan
mengetahui cara memanfaatkan lahan yang sempit di pekarangan rumah dapat
meningkatkan pendapatan rumah, dan meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan sehari- hari .
Daftar
Isi
Halaman
Judul ........................................................................................................ ii
Lembar
Pengesahan................................................................................................ iii
Kata
Pengantar ....................................................................................................... iv
Abstrak
.................................................................................................................... v
Daftar
Isi ................................................................................................................ vi
Daftar
Gambar....................................................................................................... vii
BAB
I PENDAHULAN......................................................................................... 1
A. Latar
Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 1
D. Manfaat
Penelitian....................................................................................... 2
BAB
II KAJIAN PUSTAKA................................................................................. 3
BAB
III METODE PENELITIAN......................................................................... 4
BAB
IV PEMBAHASAN...................................................................................... 5
A. Cara
Memanfaatkan Lahan Sempit di Sekitar Rumah................................. 5
B. Keuntungan Dari Pemanfaatan Lahan Sempit
di Pekarangan Rumah........ 9
BAB
V PENUTUP................................................................................................ 13
Daftar
Pustaka....................................................................................................... 14
Glosarium............................................................................................................... 15
Lampiran................................................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk menuntut
penyediaan bahan pangan yang cukup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan
mulai dari rumah tangga. Salah satu upaya memenuhi kebutuhan pangan di rumah
tangga dapat memanfaatkan pekarangan.
Pekarangan
adalah taman rumah tradisional yang bersifat pribadi, yang merupakan sistem
yang terintegrasi dengan hubungan yang erat antara manusia, tanaman, dan hewan.
Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari lahan yang relatif
sempit ini, bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian, sayuran,
buah-buahan; bahan tanaman rempah dan obat, bahan kerajinan tangan; serta bahan
pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan. Manfaat yang
akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara lain dapat: memenuhi
kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga dapat
memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Pemanfaatan pekarangan dapat
memiliki manfaat : (1) Kemandirian pangan rumah tangga pada suatu kawasan, (2)
Diversifikasi pangan yang berbasis sumber daya lokal, (3) Konservasi
tanaman-tanaman pangan maupun pakan termasuk perkebunan, hortikultura untuk
masa yang akan datang, (4) Kesejahteraan petani dan masyarakat yang
memanfaatkan Kawasan Rumah Pangan Lestari, (5) Pemanfaatan kebun bibit desa
agar menjamin kebutuhan masyarakat akan bibit terpenuhi, baik bibit tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, termasuk ternak, unggas, ikan dan lainnya,
(6) Antisipasi dampak perubahan iklim.
Dalam masyarakat perdesaan,
pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan keluarga sudah
berlangsung dalam waktu yang lama dan masih berkembang hingga sekarang meski
dijumpai berbagai pergeseran.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
beberapa masalah dapat di rumuskan sebagai berikut :
·
Bagaimana cara
memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah?
·
Bagaimana keuntungan dari pemanfaatan lahan sempit di
pekarangan rumah?
C. Tujuan
·
Mengetahui cara
memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah
·
Mengetahui keuntungan dari pemanfaatan lahan
sempit di pekarangan rumah
D. Manfaat Penelitian
Tulisan
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, penulis dan masyarakat dan
masyarakat umum. Bagi pemerintah, tulisan ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pengembangan pertanian urban (pertanian
perkotaan). Bagi penulis, manfaat dari tulisan ini adalah sebagai media untuk
meningkatkan mutu ilmu pengetahuan yang dimiliki terutama yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi pertanian. Manfaat karya tulis ini bagi
masyarakat luas adalah sebagai sumbangan ide/gagasan untuk meningkatkan
pemanfaatan lahan pekarangan di rumah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan sehari-
hari .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Pemanfaatan
Pemanfaatan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1)
Upaya mempertahankan sifat bermanfaat yang
berkesinambungan; 2) Upaya
mempertahankan keberadaan suatu spesies tumbuhan atau satwa dengan menyerahkan
perkembangannya pada alam
B. Pengertian
Lahan
Lahan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1) Tanah
terbuka; 2) Tanah garapan. Lahan
menurut FPIPS/ Jur. Pend. Geografi ialah suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim, relief tanah, hidrologi, dan tumbuhan
yang sampai pada batas tertentu akan mempengaruhi kemampuan penggunaan lahan
C. Pengertian
Sempit
Sempit menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah kurang dari ukuran luas (besar) yang diperlukan; 2) ki picik (tt
buah pikiran, p ngan, pengetahuan, dsb): karena kurang bergaul, ia mempunyai p ngan
yang sempit sekali; 3) penuh sesak (tt kampung): Jakarta
dirasakan semakin sempit karena penduduknya semakin bertambah
D. Pengertian
Pekarangan
Pekarangan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1) tanah sekitar rumah; 2) halaman rumah; 3) tanah yang disiapkan untuk tempat tinggal
E. Pengertian
Rumah
Rumah
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1)
bangunan untuk tempat tinggal; 2) bangunan
pada umumnya (seperti gedung)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian.
B. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh gambar
atau foto melalui pemotretan (pengambilan gambar) yang bertujuan untuk
melengkapi data
C. Metode Kunjungan ke Perpustakaan
Dalam hal ini penulis melakukan
kunjungan ke perpustakaan SMA Negeri 2 Banguntapan untuk menambahkan data
penelitian dan dari kunjungan ke perpustakaan inilah penulis mendapatkan
beberapa sumber buku yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan sempit di sekitar
rumah
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Cara
Memanfaatkan Lahan Sempit di Sekitar Rumah
Banyak orang yang gemar menanam sayuran,
karena hasilnya pun segar dan berkualitas sekaligus baik untuk kesehatan. Hal
ini juga memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu di udara segar dan sinar
matahari. Jika hanya memiliki lahan yang dapat ditanami,
masih ada strategi yang dapat digunakan untuk menanam beberapa tanaman sayuran.
Menanam sayuran di lahan sempit dengan merencanakan lokasi , menggunakan teknik yang menghemat ruang dan
memanfaatkan pot, wadah dan sumber daya lain yang akan meningkatkan hasil panen
.
Langkah Pertama :
Perkirakan Luas Lokasi Taman
1.
Pastikan lokasi
yang dipilih mendapat sinar matahari
setidaknya 6 jam
2.
Persiapkan Tanah
Menanam sayuran di taman yang memiliki kedalaman tanah minimal 6 sampai 8 inci (15 sampai 20 cm).
Menanam sayuran di taman yang memiliki kedalaman tanah minimal 6 sampai 8 inci (15 sampai 20 cm).
3.
Tentukan Jenis Sayuran yang akan Ditanam
Jenis sayuran terbaik untuk ruang kecil diantaranya mentimun, selada, terung, wortel, paprika, tomat, kacang-kacangan, bayam, labu dan rempah-rempah.
Jenis sayuran terbaik untuk ruang kecil diantaranya mentimun, selada, terung, wortel, paprika, tomat, kacang-kacangan, bayam, labu dan rempah-rempah.
4.
Buat Catatan Rencana untuk Kebun
Sebuah diagram sederhana dengan daerah berlabel untuk setiap tanaman akan membantu menentukan berapa banyak tanaman atau paket benih yang akan dibeli.
Sebuah diagram sederhana dengan daerah berlabel untuk setiap tanaman akan membantu menentukan berapa banyak tanaman atau paket benih yang akan dibeli.
Langkah Kedua : Teknik Unruk Menghemat Ruangan
1.
Gunakan Ruang Vertikal
Sertakan teralis atau pagar di halaman sehingga tanaman dapat tumbuh. Kacang, mentimun, tomat dan labu tumbuh dengan baik dengan cara ini.
Sertakan teralis atau pagar di halaman sehingga tanaman dapat tumbuh. Kacang, mentimun, tomat dan labu tumbuh dengan baik dengan cara ini.
2.
Carilah Jenis yang Hemat Ruang
Ini bisa memberikan ruang yang lebih sedikit daripada jenis sayuran lainnya, sehingga bisa menghemat ruang yang ada seperti: mentimun acar dan mentimun salad
Ini bisa memberikan ruang yang lebih sedikit daripada jenis sayuran lainnya, sehingga bisa menghemat ruang yang ada seperti: mentimun acar dan mentimun salad
3.
Tanam Secara Melebar untuk Sayuran yang Berdaun Lebar
Sayuran seperti bayam dan selada cocok untuk diterapkan formasi melebar. Tebarkan benih sepanjang 20-30cm. Hal ini akan mendorong sayuran untuk tumbuh di mana pun mereka ditanam dan daun-daunnya akan mencegah pertumbuhan gulma di kebun .
Sayuran seperti bayam dan selada cocok untuk diterapkan formasi melebar. Tebarkan benih sepanjang 20-30cm. Hal ini akan mendorong sayuran untuk tumbuh di mana pun mereka ditanam dan daun-daunnya akan mencegah pertumbuhan gulma di kebun .
4.
Coba secara Bergiliran 2 atau lebih Jenis Sayuran pada
Satu Daerah
Misalnya, lobak dan wortel dapat ditanam bersama-sama di tempat yang sama karena lobak akan siap panen lebih cepat dari wortel.
Misalnya, lobak dan wortel dapat ditanam bersama-sama di tempat yang sama karena lobak akan siap panen lebih cepat dari wortel.
5.
Tanam Secara Kontinyu adalah metode yang mengharuskan untuk
menanam tanaman baru segera setelah satu tanaman dipanen. Sebagai contoh,
ketika panen tanaman awal bayam atau selada, segera
menanam kacang-kacangan atau lobak.
6.
Gunakan Metode Kaki Persegi
Alih-alih menanam baris, menandai kotak ruang di lahan yang sempit tumbuh satu sayuran tertentu. Ini akan memberi satu bagian untuk tomat, persegi untuk mentimun, dll
Alih-alih menanam baris, menandai kotak ruang di lahan yang sempit tumbuh satu sayuran tertentu. Ini akan memberi satu bagian untuk tomat, persegi untuk mentimun, dll
7.
Gunakan Pot untuk Menanam Sayuran
Jika kehabisan ruang di kebun , gunakan wadah yang bervariasi dan kokoh untuk menanam benih dan tanaman. bahkan dapat menggabungkan beberapa tanaman dalam satu pot jika memiliki wadah yang cukup besar.
Jika kehabisan ruang di kebun , gunakan wadah yang bervariasi dan kokoh untuk menanam benih dan tanaman. bahkan dapat menggabungkan beberapa tanaman dalam satu pot jika memiliki wadah yang cukup besar.
LANGKAH KETIGA: TEKNIK MENANAM HIDROPONIK
Cara menanam hidroponik menjadi solusi cerdas. Ketika
ketersediaan lahan pertanian kini banyak diganti menjadi pabrik maupun
perumahan, membuat petani harus jeli memanfaatkan media yang ada agar tetap
dapat bercocok tanam. Salah satu cara yang kini sedang populer, terutama di
Negara – Negara maju adalah cara menanam hidroponik.
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari kata Hydro yang bermakna air, dan Ponics yang bermakna
daya atau tenaga. Jadi cara menanam hidroponik adalah cara bercocok tanam
dengan menggunakan media air sebagai pengganti tanah yang belakangan semakin
sempit saja.
Ø Cara Menanam Hidroponik memiliki beberapa
kelebihan diantaranya
·
Pertumbuhan dari cara menanam hidroponik lebih cepat 50%
dibandingkan dengan cara konvensional menggunakan tanah. Hal ini disebabkan
Tanaman Hidroponik mendapatkan nutrisi langsung dari larutan khusus tanpa harus
sibuk mencari sendiri di dalam tanah seperti tanaman konvensional biasa.
·
Selain itu cara menanam hiroponik tidak membutuhkan media
tanam yang luas. Tentu hal ini sangat menguntungkan yang
tinggal di daerah perumahan atau perkotaan yang miskin lahan.
·
Lebih aman terhadap berbagai penyakit, jamur, dan hama
tanaman
·
Keuntungan lainya cara menanam hidroponik terhitung lebih
rendah dalam pemakaian pestisida jauh lebih sedikit dibandingkan cara
konvensional
Dengan banyaknya kelebihan cara
menanam hidroponik dibandingkan dengan cara konvensional yang menggunakan media
tanam tanah membuat tertarik untuk mencobanya bukan.
Tahapan yang dilakukan untuk menanam
Hidroponik
1. Tahap Persiapan Alat dan Bahan Cara
Menanam Hidroponik
Untuk
yang benar – benar ingin mencobanya,
persiapkan terlebih dahulu alat – alat sebagai berikut :Botol plastik bekas air
mineral
·
Gelas plastik bekas air mineral
·
Jerigen plastik, bisa memanfaatkan jerigen bekas minyak goreng.
·
Kain secukupnya untuk sumbu
·
Pecahan bata merah sebagai media tanam, atau bisa juga
menggunakan arang sekam.
2. Tahap Proses Pengolahan Bahan
Setelah
semua bahan tersebut terkumpul, langkah berikutnya dalam cara menanam
hidroponik adalah sebagai berikut :
·
Potonglah botol bekas air mineral menjadi 2 bagian, potong
tepat ditengah – tengah botol untuk mendapatkan bagian atas dan bagian bawah
botol.
·
Lubangi bagian atas botol umtuk pemasangan sumbu dan agar
berfungsi sebagai sirkulasi udara.
·
Pasanglah sumbu pada bagian bawah botol
·
Kemudian masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol
dengan cara dibalik ( posisi leher botol berasa di bagian bawah botol )
·
Lalu isilah bagian atas botol dengan media tanam yaitu
pecahan bata merah maupun arang sekam ( fungsi media tanam tersebut adalah
sebagai penopang akar agar tidak rebah )
·
Berikutnya tanamlah bibit atau biji ( tergantung tanaman apa
yang akan tanam ) tanaman kedalam media tanam yang sudah
dipersiapkan tadi.
·
Simpanlah ditempat yang tidak terkena air hujan akan tetapi
masih mendapat suplay sinar matahari pagi.
·
Berikutnya tinggal rutin menyiraminya dengan larutan
nutrisi untuk tanaman Hidroponik.
3. Tahap Persiapan Nutrisi Tanaman
Untuk
membuat larutan nutrisi tanaman hidroponik yang akan gunakan
untuk menyirami tanaman adalah sebagai berikut :
Bahan – bahan :
·
Pupuk Urea 1 kg
·
KCL 1 kg
·
NPK 1 kg
·
Pupuk daun g sil 50 gr.
·
Ember dengan kapasitas 20 liter
·
Drum plastic dengan kapasitas 100 liter
·
Air sumur atau air sungai sebagai media dalam cara menanam
hidroponik. ( tidak direkomendasikan menggunakan air PAM karena kandungan
kaporit yang tinggi dapat merusak tanaman, jika memang sekitar hanya
ada air PAM, endapkan dulu selama 1 minggu agar kaporit yang ada di dalam Air
tersebut hilang )
4. Tahap Proses Cara Menanam Hidroponik
·
Masukkan semua pupuk kedalam ember kemudian tuangkan air
sedikit demi sedikit sambil terus diaduk agar semua pupuk larut sempurna
didalam air.
·
Pindahkan larutan di dalam ember tersebut kedalam drum
plastic yang sudah dipersiapkan.
·
Tambahkan air sedikit – demi sedikit sembari kembali diaduk
hingga mencapai 100 liter dan tidak ada pupuk yang masih menggumpal sehingga
larut sempurna ke dalam air.
·
Larutan siap digunakan untuk penyiraman pagi dan sore hari.
B.
Keuntungan Dari Pemanfaatan Lahan Sempit di Pekarangan Rumah
1. Sebagai
Warung Hidup
Pekarangan yang berfungsi sebagai
warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan
tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa
dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami
berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang
panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit,
serei dll, ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun
ikan seperti lele, nila dsb.
2.
Sebagai Apotek Hidup
Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana
pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga
(TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak
dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan,
meniran, dll.
3.
Sebagai Lumbung Hidup
Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat
berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman
palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung,
talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum
panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali,
sebagai pengganti padi/ beras pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun
umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan
makanan pokok.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemanfaatan
pekarangan rumah sangat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
2. Lahan
sempit yang berada di pekarangan rumah akan lebih bermanfaat.
3. Selain
digunakan untuk menanam sayuran juga dapat digunakan sebagai tempat berternak
ayam, kambing, bebek, angsa.
B. Saran
1. Kita
harus membudayakan pemanfaatan pekarangan rumah.
2. Masyarakat
harus terus mempertahankan kegiatan bertanam di pekarangan sebagai salah satu
upaya cinta terhadap lingkungan dan pencemaran udara.
3. Pemerintah
harus mendukung upaya masyarakat dari berbagai segi kehidupan terutama dalam
hal intensifikasi pekarangan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Amirullah. 2015. Cara Cerdas Berkebun di Lahan Sempit. http://caraberkebun.com/cara-cerdas-berkebun-di-lahan-sempit/ (24 Februari 2016)
Herwibowo, Kunto.
2014. Hidroponik Sayuran. Jakarta
Timur: Penebar Swadaya
Istiqomah, Siti. 2005. Menanam
Hidroponik. Jakarta: Azka press
Permadi,
Aditya. 2014. Cara Menanam Hidroponik,
Solusi Cerdas di Lahan Sempit. http://www.infoagribisnis.com/2014/12/cara-menanam-hidroponik/
(27 Februari 2016)
Poerwadarminta, W.
J. S. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Ridho,
Eko. 2014. Tips Berkebun Sayuran di Lahan
Sempit. http://www.taniorganik.com/tips-berkebun-sayuran-di-lahan-sempit/comment-page-1/
(1 Maret 2016)
Glosarium
Hidroponik
: Budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Kebutuhan air pada hidroponik lebih
sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Kontinyu :
Berkesinambungan; berkelanjutan;
terus-menerus
Konvensional
: Kenyatakan atau mengkomunikasikan segala sesuatu yang
didasarkan kepada kesepakatan. Kesepakatan itu dilakukan oleh sejumlah atau
banyak orang, Jumlahnya yang meliputi sebuah lembaga, daerah tertentu atau yang
berskala internasional.
Nutrisi :
Substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Paceklik
: Musim kekurangan bahan makanan; 2 masa sepi (tentang perdagangan, kegiatan,
dan sebagainya); 3 masa sulit
PAM : Perusahaan Air Minum
Persegi : Bangun datar dua dimensi yang dibentuk
oleh empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang
kesemuanya adalah sudut siku-siku. Bangun ini dahulu disebut sebagai bujur
sangkar.
Sirkulasi : Bentuk perpindahan penduduk tidak menetap, namun ada
juga yang menetap atau tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan.
Vertikal
: Tegak lurus dari bawah ke atas atau
kebalikannya, membentuk garis tegak lurus (bersudut 90o) dengan permukaan bumi,
garis horizontal, atau bidang datar:
LAMPIRAN
BIODATA
Nama : Ryan Kurnia Romadhon
Kelas :
XI IPA 4
Absen :
24
Tempat Lahir :
Bantul
Tanggal Lahir :
10 Januari 1999
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Gol. Darah : O
Alamat Rumah : Mintoragan RT 04, Wirokerten,
Banguntapan, Bantul
NIS : 3911
Sekolah :
SMA Negeri 2 Banguntapan
Alamat Sekolah :
Glondong, Wirokerten, Bangunttapan, Bantul